ALBERT
EINSTEIN mungkin adalah orang genius paling ngetop di dunia. Selain
genius luar biasa, ia juga ramah, akrab dengan siapa pun, humoris,
ekstentrik, dan bisa menerangkan hal-hal yang rumit dengan “lumayan”
sederhana.
Einstein, sang genius, sewaktu kecil ternyata per nah
membenci sekolah ! Ia menganggap sekolah sangat membo san kan dan
menggang gunya untuk melakukan hal yang paling ia senangi, membaca, dan
main biola. Jadi, ia suka bolos ! Yep, Einstein dulu suka bolos.
Kebanyakan supaya dia bisa lebih banyak membaca. Ia juga senang
mendengarkan musik klasik, seperti Mozart, Bach, dan Schubert.
Waktu
umurnya lima tahun, ayah Einstein memberinya sebuah kompas. Pemberian
ayahnya itu memberi inspirasi berpikir yang hebat buat Einstein kecil.
Ia sangat penasaran mengapa jarum benda itu selalu menunjuk ke tempat
yang sama, Utara, walaupun ia selalu berusaha membolak-balik benda itu.
Ada apa di Utara? Kenapa seakan-akan ada “kekuatan ajaib” yang tidak
terlihat di ujung utara bumi yang selalu menarik jarum itu ke arah sana?
Ada apa di Utara?
Einstein lahir di Ulm, Jerman tahun 1879 dari orangtua Yahudi. Sejak kecil, ia suka menyendiri dan berpikir.
Ia
jalan-jalan mendaki bukit di desanya yang tenang dan sejuk dan,
sesampainya di puncak, ia berbaring santai di rumput yang hijau dan
mulai mengkhayal..
Ia berpikir tentang semua keajaiban alam,
tentang kompasnya, tentang tenaga ajaib yang menjaga jarumnya tetap di
utara, tentang luar angkasa yang mahaluas, tentang “makhluk” apa itu
listrik yang dikerjakan ayahnya, dan banyak lainnya.
EINSTEIN YANG “TIDAK TERLALU PINTAR” ?